Kemarin seseorang mengontakku lewat pesan pribadi di IG. Dia sedang membuat sabun dan gagal, katanya sabunnya lembek padahal sudah didiamkan satu minggu, tapi masih lembek.
Apakah aku pernah mengalaminya? Pernah. Rasanya rugi bangeeet! Dan kesel. Ya, tapi itu adalah bagian dari belajar. Kalau enggak gitu, aku nggak akan tahu kesalahanku.
Nah, apa yang perlu diperhatikan supaya sabun cold process yang kita buat tidak lembek?
Pertama, lihat takarannya. Apakah kita sudah menakar bahan dengan benar? Salah takaran, bisa gagal.
Salah satu alat penting yang dipakai dalam pembuatan sabun adalah timbangan digital. Dengan timbangan ini, kita bisa presisi dalam menyiapkan bahan.
Boleh pakai kira-kira atau pakai takaran sendok nggak?
Tidak. Kalau tidak mau gagal, pakailah timbangan digital. Bahan-bahan sabun itu biasanya angkanya tidak bulat. Kalau tidak punya timbangan digital, cobalah pinjam atau beli yang murah di marketplace. Ada kok yang di bawah 50 ribu.
Kedua, perhatikan minyak yang kita gunakan. Kalau banyak soft oilnya (misalnya: minyak zaitun), sabun akan cenderung lunak. Untuk pemula, aku sarankan tidak usah pakai soft oil banyak-banyak. Sekitar 10-20% dari total minyak saja sudah cukup, ya. Kalau sudah 1-2 kali berhasil membuat sabun, silakan pakai soft oil lebih banyak. Untuk belajar, bisa kok pakai 1 atau 2 jenis minyak saja. Kalau ada orang yang mau belajar bikin sabun denganku, biasanya aku mengajari/menunjukkan pembuatan sabun dari minyak kelapa murni. Selain bahannya murah, sabun ini cepat mengeras dan orang akan lebih cepat paham proses pembuatan sabun.
Oiya, untuk membuat sabun, yang dipakai itu bukan minyak zaitun yang untuk pijat ya. Bukan minyak zaitun dengan merek Mustika Ratu, Sariayu, dll. Pakai minyak yang buat masak saja; yang murni minyak zaitun. Ada yang extra virgin, ada yang pomace … terserah mau pakai yang apa, dari merek apa pun boleh.
Ketiga, pastikan soda api yang dipakai kondisinya masih baik. Ini penting banget. Aku pernah pakai soda api yang sudah terlalu lama disimpan, ternyata bikin sabunku lembek. Sabunnya jadi sih, tapi tidak sesuai harapanku, dan lama banget bisa dikeluarkan dari cetakan. Ribet deh pokoknya.
Keempat, setia ikuti resep. Kalau di resep bilang pakai akuades, ya pakai akuades aja, jangan pakai air PAM.
Ini kukasih contekan resep sabun sederhana, hanya pakai dua jenis minyak yang mudah didapat.
Air (akuades) 76 gr
NaOH 31 gr
Minyak kelapa 100 gr
Minyak sawit 100 gr
Cara membuat:
- Masukkan NaOH dalam air. Aduk sampai benar-benar larut. Tunggu sampai suhu ruang.
- Siapkan wadah lalu timbang minyak sesuai resep.
- Masukkan larutan soda api yang (sudah bersuhu ruang) ke dalam minyak lalu aduk menggunakan hand blender. Pakai whisk juga bisa, tapi biasanya lebih lama untuk mencapai trace (kental berjejak).
- Masukkan adonan sabun yang sudah mencapai trace ke dalam cetakan.
Catatan:
Jangan pakai alat yang berbahan aluminium. Pakailah alat berbahan plastik atau stainless steel.
Untuk cetakan, pakai cetakan dari silikon agar sabun lebih mudah dikeluarkan saat sudah jadi. Kalau tidak punya cetakan silikon, bisa pakai nampan yang sudah dialasi plastik.
Sabun bisa dipakai setelah didiamkan selama kurang lebih 1 bulan di tempat yang berventilasi baik.