Ning
Kurasa di masa wabah seperti ini, salah satu hal tersulit adalah menahan rindu. Tetapi untungnya aku telah terbiasa menimbun rindu–tentu saja padamu. Semakin kecil kemungkinan untuk bertemu. Hanya sesekali kulihat kamu tampil di video singkat yang beredar di internet. Ya, zaman sekarang, siapa pun bisa dengan mudah mengudara di dunia maya. Termasuk kamu, Mas Tok. Itulah pengobat rindu.
Tetapi, seperti yang sudah-sudah, rindu seperti menemukan jalannya sendiri. Sore itu kudengar suaramu dari ujung sana.
“Kamu baik-baik saja, Dik?”
“Iya, aku sehat. Mas Tok pun sehat kan?”
“Suaraku terdengar sehat, kan?”
Ya, ya. Suaramu tidak berubah. Masih seperti dulu. Lalu terbayanglah sosok gagahmu walau kurasa ada bagian dirimu yang sudah dimakan usia.
Mendadak aku teringat ibumu. Berapa ya umurnya sekarang? Menjelang delapan puluh kah? Konon wabah ini mengincar penduduk senior dan/atau yang punya daya tahan tubuh buruk.
“Bagaimana kabar Ibu, Mas Tok?”
Kali ini kamu bercerita panjang tentang Ibu. Bahwa Ibu sempat mengeluh sakit. Batuk tak sembuh-sembu. Bahwa kamu dan adik-adik jadi sangat-sangat khawatir. Tetapi di ujung cerita terdengar nada lega. Ibu kembali pulih.
“Aku pun sebenarnya ingin pulang,” kataku.
“Ke sini, Dik Ning?”
“Haish, rayuanmu itu Mas Tok…”
“Aku tidak merayu. Sungguhan.”
Aku tertawa. Kamu memang tempat untuk pulang yang sesungguhnya. Timbunan rindu ini pasti akan menemukan jalannya. Seperti perjumpaan via suara kali ini.
“Mas Tok, sudah dulu ya. I love you!”
“Ssh, jangan kencang-kencang. Telepon ini ku-speaker.”
“Kamu takut ketahuan pacar gelap?”
Aku ngakak.
“Tak enak kalau terdengar yang lain. Kamu tahulah isi hati, Dik Ning.”
Ya, tentu saja aku tak perlu dijelaskan.
“Mas, aku kirim lagu ya buatmu. Buat teman tidur.”
(Karena aku tak bisa berada di sampingmu menemani selama masa wabah ini, karena hanya rindu yang kumiliki…)
“Terima kasih. Baik-baik, ya Dik!”
To give your heart a song to sing
And then a kiss, but more than this
I wish you love
To cool you in some leafy glade
I wish you health, and more than wealth,
I wish you love
That you and I could never be
So, with my best, my very best
I set you free
A cozy fire to keep you warm
But most of all, when snowflakes fall
I wish you love
That you and I could…