Yang Dibutuhkan Penulis

Judul ini sudah terlintas di kepalaku lama sekali. Aku mau menuliskan hal ini dari dulu, tapi urung terus.

Aku sering sekali membaca tulisan pendek tentang tips-tips untuk penulis. Misalnya, bagus kalau bisa menulis dengan gaya “show don’t tell“. Pakailah kata-kata sifat yang bisa membangkitkan emosi. Hmm… apa lagi ya? Aku lupa.

Aku rasa yang dibutuhkan penulis itu bukan (hanya) tips seperti itu. Iya, tips seperti itu memang bagus kok kalau diketahui, diingat, dan diaplikasikan dalam tulisan. Tapi aku ada hal lain yang menurutku krusial–setidaknya untukku sendiri–yaitu teman-teman yang mau membaca tulisan kita pertama kali dan memberikan masukan yang jujur. Teman-teman yang mau bilang jelek kalau tulisan kita tidak ada ide dasar yang kuat. Teman-teman yang punya kemampuan mengupas tulisan kita. Jadi, bukan hanya teman yang bilang: Ini bagus. Tapi juga teman yang bisa menjelaskan, bagusnya di sebelah mana. Atau yang mengatakan: Ini jelek, tapi sekaligus menyebutkan jeleknya itu apanya. Misalnya karakternya tidak kuat, plot twist-nya kurang nendang.

Penulis itu ibarat penjahit. Minimal bisa menjahit baju untuk dirinya sendiri. Begitu pula penulis, setidaknya dia bisa menulis untuk dirinya sendiri. Tulisan yang memang ingin dia baca dan menimbulkan rasa senang saat dia sendiri membacanya. Aku membayangkan, penjahit itu untuk mengepaskan baju mesti bercermin. Dengan demikian, dia akan tahu bagian mana yang mesti diperbaiki. Apakah lehernya terlalu rendah? Apakah bagian pinggang masih kedodoran? Apakah baju itu terlalu panjang? Begitu pun dengan tulisan. Penulis yang baik akan bisa merasakan bahwa tulisannya masih bisa dipangkas, kurang fokus, karakternya kurang kuat, dll. Tapi sering kali untuk bisa melihat kekurangan, yang bisa menunjukkan adalah orang lain. Ya, itulah gunanya teman yang bisa memberi masukan.

Aku pikir, berbahagialah penulis yang punya teman-teman yang mau memberi masukan jujur. Yang tidak hanya menyemangati dengan bilang, “Ayo terus menulis,” tetapi juga yang bisa bilang, “Ini kurang pas. Endingnya terlalu cepat, ini bisa dibuat plot twist yang keren setelah diulik bagian ini… itu…”

Dan aku berterima kasih untuk teman-temanku yang menemani dan memberi masukan ini itu untuk tulisanku. Terima kasih. Nama kalian akan selalu kusimpan di dalam hati.