Sebetulnya pertanyaannya tidak hanya “ngedumel”, tapi juga: Di mana kamu menggerutu, mengeluh, curhat, dan seterusnya. Tapi kalau itu dijadikan judul, kan terlalu panjang. Kurang nendang juga. Eh, itu kesanku saja sih. Terlalu subjektif barangkali ya.
Bagaimana aku bisa menemukan judul di atas? Ceritanya, aku belakangan ini jarang menulis di blog. Entah kenapa, pokoknya malas saja. Bahkan sebulan lalu aku tidak menulis apa-apa di blogku ini. Seperti buntu. Tapi sebetulnya ada beberapa narablog yang menjadi inspirasi buatku. Salah satunya, Mbak Imelda. Kenapa bisa begitu? Karena dia rajin posting. Itu saja. Lewat FB beberapa kali aku melihat dia memasang tulisan baru di blognya. Wah, rajin amat Mbak Imelda nih, pikirku. Melihat itu aku ada dorongan juga untuk pasang tulisan baru di blog, tapi itu baru terlaksana setelah… sebulan. Parah ya.
Selain jarang menulis di blog ini, aku juga jarang blogwalking. Tapi sejarang-jarangnya, beberapa kali tetap blogwalking kok. Menengok blog-blog “langganan” walaupun seringnya tidak meninggalkan jejak. Nah, saat blogwalking itu sempat aku menemukan satu-dua blog yang isinya curhat. Tema curhatnya macam-macam, tapi yang paling sering soal pekerjaan atau pacar/pasangannya. Kadang pemilik blog itu kukenal baik, ada yang hanya kukenal sepintas (atau kenal nama paling tidak), ada yang sama sekali tidak kukenal. Yang menarik bagiku sebetulnya kalau pemiliknya hanya kukenal sepintas dan dia curhat mengharu biru tentang orang yang sebetulnya juga kukenal. Kesanku pertama membacanya adalah, kok yang seperti ini dipublikasikan sih? Maksudku, sesuatu yang privat, kenapa dipasang untuk publik? Tapi ya, sebetulnya suka-suka si pemilik blog sih. Mau dia menulis menye-menye, mau ngerasani si XYZ, mau cerita soal pacar gelapnya sebetulnya hak dia. Sebagai pengunjung, aku terima saja suguhan cerita di masing-masing blog. Kalau nggak suka, ya sudah. Tutup saja. Lupakan.
Setiap orang kurasa memerlukan tempat untuk menumpahkan uneg-unegnya. Dunia maya adalah salah satu tempatnya–di blog, FB, twitter, dll. Tidak jarang juga aku menjumpai orang yang mengeluh atau ngedumel lewat status FB-nya. Mengganggu? Kadang. Kadang aku tutup mata saja. Malas berkomentar. Kadang aku berpikir, kalau mau ngedumel di dunia maya, mbok pakai kalimat yang agak enak dibaca gitu lo. Kreatif sedikit dong. Misalnya, dengan dibuat cerpen kek. Dibuat puisi, kek. Atau, minimal bahasanya yang manis. Eh, mungkin nggak sih? 😀 Tapi mungkin yang dirasakan sudah sampai ubun-ubun, jadi langsung ditulis apa adanya.
Nah, kalau aku sendiri, di mana ngedumelnya? Rahasia hi hi hi. Anggap saja, ini postingan “bernada” ngedumel. 😀
ngedumelku di blog yang lain dan di twitter hehehe
Aku kalau ngedumel juga di blog, yang satu lagi. Sekalian nanti untuk refleksi diri.
Mba Melda itu fave ku, paling konsisten menulis.
Sesama pengagum keajegan mbak Imelda dalam ngeblog. Belajar empan papan ngedumel melalui postingan Jeng Kris ini. Salam
Ngedumel di path. Paling banyak ditonton 150 orang…
hahaha aku ngedumel di dunia nyata…kalau di dunia maya kayaknya lebih jarang ngedumel hahahaha jaim kali ya….